LAPORAN STUDI LAPANG
PT. SAMITEX SEWON
&
MUSEUM
PESISIR PANTAI PARANGTRITIS GEOSPASIAL BANTUL
22 OKTOBER 2014
NAMA : ESTERLINA FENYAPWAIN
KELAS : XII IPA
NO :13
SMA
Santa Maria YogyakartaTahun Ajaran 2014/2015
Halaman
Pengesahan
Laporan
kegiatan studi lapang ke
PT.
SAMITEX SEWON
DAN
MUSEUM PESISIR PANTAI PARANGTRITIS GEOSPASIAL
BANTUL
Merapi SMA Santa Maria Yogyakarta, tanggal 22
Oktober 2014 disahkan:
Wali Kelas/Pembimbing
Kepala Sekolah
Dra. MF sutilah
Sr.
Maria Ancila OSF
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas
penyertaan-Nya, saya bisa menyeselaikan laporan study lapangan ini
sehingga saya dapat menyusun laporan hasil
kegiatan study lapangan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada SMA Santa
Maria karena telah mengadakan acara studi lapang sehingga seluruh siswi SMA
Santa Maria dapat mempelajari suatu materi secara langsung.
Tak lupa kami ucapkan terima
kasih yang sebanyak – banyaknya kepada yang terhormat:
1. Sr. M Ancila osf yang telah mengizinkan kami untuk
melakukan study lapangan
2. Ibu Dra. MF Sutilah sebagai guru pembimbing kami
sekaligus wali kelas
3. Pak witarso, guru biologi dan pendamping
4. Ibu Elin Ermawati, guru bahasa inggris dan pendamping
5. Pak sabas, wali kelas X MIA dan pendamping
6. Ibu Sri Sulistyawati, wali kelas XI MIA dan pendamping
7. Semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga segala bantuan dan dukungan
yang diberikan kepada saya, mendapat imbalan yang berlipat dari Tuhan. Saya
menyadari dalam Karya tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, sehingga saran
dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan dalam penyempurnaan karya tulis
ini. Atas saran, kritik maupun bantuaannya saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,22
Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan
Kata
pengantar
Daftar
isi
Bab
I Pendahuluan
1.
Latar Belakang
2.
Tujuan
3.
Manfaat
Bab
II Pelaksanaan Studi Lapang
1.
Waktu Pelaksanaan
2.
Tempat/obyek
3.
Peserta
4.
Acara
5.
Materi
Bab
III Penutup
1.
Kesimpulan
2.
Saran
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003. Pasal 34 ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan
tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat. SDM guru yang unggul menjadi
tuntutan bagi kemajuan lembaga pendidikan, dan keunggulan akan tercapai bila
guru mau bekerja keras belajar dan menggali pengalaman dari orang lain yang
lebih maju. Sehingga pengajaran dalam mengajar murid – murid akan lebih
terlaksana dengan baik.
Pelajar adalah peserta didik yang
memiliki potensi intelektuaklnya memiliki tugas pokok dalam pendidikan di
sekolah, guna pengembangan kemampuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni. Dalam dimensi kehidupan masyarakat di Indonesia. Dalam dua perspektif
tersebut, maka potensi yang dimiliki perlu dikembangkan, salah satunya dengan
cara mengadakan Studi Lapangan
Akan banyak
memberikan efek positif kepada pelajar, karena dengan melihat dan mempelajari
langsung maka para pelajar akan lebih terbuka wawasan dan intelektualnya
sehingga pelajar yang dibimbing oleh guru tersebut menerapkan konsep ideal yang
dipelajarinya dilapangan. Lebih jauh lagi, maka pendidikan akan berkembang lebih
maju lagi.
SMA Santa Maria
Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 mengadakan study lapangan ke PT. Samitex
Sewon Bantul dan Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis. Study lapangan ini berlangsung agar kami para siswi tidak
hanya dapat belajar secara teori tetapi dapat langsung ke lapangan sehingga
membuat para siswi semakin mengerti. Dan para semakin mengerti keadaan di
lingkungan secara rill tidak hanya teori. Dan juga dapat meningkatkan sifat
tanggung jawab terhadap siswi sehingga siswi dapat memanfaatkan study lapangan
ini dengan sebaik-baik mungkin.
2.
Tujuan
Tujuan dari studi lapangan ini adalah agar siswa mendapatkan
ilmu pengetahuan yang tentang tempat-tempat industry, pabrik, dan museum alam di Yogyakarta.
Menambah wawasan mengenai perkembangan industry pabrik
serta cara pengolahan kain, membedakan kualitas kain yang baik maupun yang
buruk. Serta mengetahui fenomena alam yang terjadi di pesisir pantai
selatan khususnya di daerah pantai Parangtritis dan pantai Depok mengenai gumuk
pasir, arah gerak pasir, serta perkembangan alamiah dalam kehidupan sehari –
hari. Juga mengetahui jenis-jenis bebatuan yang beraneka
macam.
3.
Manfaat
·
Study lapangan
menyediakan sebuah sumber yang dapat memperkaya informasi faktual yang
tercantum dalam buku, dan membuat teks dalam buku menjadi berarti.
·
Mengembangkan
sikap, memperluas pengertian dan meningkatkan keterampilan.
·
Menyediakan
berbagai pengalaman melalui obyek, tempat, situasi, dan hubungan antar manusia
yang tidak dapat disediakan di kelas.
·
Mempertajam
kesadaran siswa terhadap lingkungan
·
Mengenalkan siswa
tentang kemungkinan bidang kerja atau karir yang bisa mereka masuki sesuai
dengan cita-cita mereka
·
Memadukan kelas
dengan komunitas terbaru dan lingkungan yang lebih besar dan lebih berarti.
BAB II
Pelaksanaan Studi
Lapang
1. Waktu
Pelaksanaan : Rabu,
22 Oktober 2014
·
Tempat/Obyek : PT. Samitex Sewon Bantul dan
Laboratorium Geospasial
Pesisir Parangtritis.
2. Peserta
:
Kelas X,XI MIA dan XII IPA
3. Acara
:
Study Lapangan
4. Materi
:
Ø PT.
Samitex Sewon Bantul
·
Penjelasan dari PT.
Samitex Sewon Bantul
·
Kunjungan ke tempat
produksi kain dari awal hingga akhir produksi pengaolahan benang hingga kain
·
Penjelasan kepala
bidang masing – masing produksi
·
Penjelasan :
PT Samitex
didirikan pada tahum 1973. Jumlah karyawannya kurang lebih 1800 dimana 2/3
diantaranya cewek dan 1/3 cowok. PT Samitex masih menggunakan mesin yang lama
sehingga membutuhkan banyak karyawan. Jika menggunakan mesin yang baru maka
karyawan di PT Samitex dapat di potong sekitar 50%. Karyawannya rata-rata
lulusan SMA/SMK. Permasalahan yang terjadi adalah sulit mencari tenaga kerja
yang siap pakai. Banyak lulusan SMA tatapi kalau disuruh kerja di pabrik kurang
berminat.
PT Samitex memproses bahan baku benang menjadi kain. Kalau tidak mendapatkan
benang dari perusahaan lain PT Samitex tidak akan berproduksi. Ada empat proses
atau empat unit dalam pengolahan kain yaitu, persiapan dimana barang-barang
disiapkan, lalu pertenunan yaitu memproses hasil persiapan untuk ditenun
menjadi kain, lalu inspekting yaitu menyeleksi kain jika bagus masuk di bagian
yang di beri nama A kurang baik di beri nama B tidak baik di beri nama C, lalu
terakhir finishing yaitu dari kain mentah yang berwarna kuning kecoklatan
menjadi putih bersih.
PT Samitex Sewon
adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kain. Selama ini
persentase cacat yang terjadi masih cukup tinggi dan cacat pada kain ini
menyebahkan banyaknya jahitan akibat kain cacat yang dibuang. Hal ini
disebahkan tidak diketahuinya secara pasti faktor-faktor penyebab cacat yang
terjadi karena perusahaan belum mempunyai metode pengendalian kualitas yang
baik. Dengan adanya masalah tersebut diperlukan usaha pengendalian kualitas
dengan menggunakan suatu metode yang cocok. Untuk mengendalikan jumlah cacat
yang terjadi dilakukan dengan alat-alat evaluasi mutu, yaitu diagram pareto
untuk menentukan prioritas jenis cacat untuk merancang perbaikan yang akan
dilaksanakan. Hasil rancangan perbaikan kemudian diimplementasikan.
Karakteristik cacat yang terjadi
yaitu karakteristik cacat atribut untuk semua jenis cacat pada setiap kain yang
diamati, hal ini disebahkan karena cacat yang diteliti tidak dapat diukur
secara kuantitatif. Dari basil analisis awal didapatkan bahwa peta kontrol c
untuk ketiga jenis cacat yaitu cacat pakan double, cacat sumbi dan cacat miyama
sudah dalam keadaan terkendali meskipun persentase cacat yang terjadi cukup
tinggi. Setelah dilakukan usaha perbaikan (implementasi) pada metode kerja yang
sesuai dengan usulan perbaikan yang dirancang yaitu pembersihan mesin tenun
yang dilakukan pada waktu turun boom dan pemeriksaan serta penggantian paku
Sumbi yang sudah aus serta pemeriksaan terhadap keausan kampas rem dari mesin
tenun.
Dari analisis hasil yang diperoleh
menunjukkan adanya penurunan persentase cacat yaitu dati 5,873 % menjadi 1,2 %,
untuk urutan jenis cacat terjadi perubahan dimana pada awal penelitian cacat
yang mendominasi adalah cacat pakan double diikuti dengan cacat sumbi dan yang
terakhir adalah cacat miyama tetapi setelah implementasi lerjadi perubahan
urutan dimana jenis cacat yang mendominasi adalah cacat sumbi, cacat miyama dan
yang terakhir adalah cacat pakan double. Untuk biaya kualitas per minggu juga
terjadi penurunan dari Rp 20.090,36/minggu menjadi Rp 13.407,71/minggu sehingga
terdapat pengbematan biaya kualitas per minggu sebesar Rp 6.682,65/minggu. Jadi
dapat disimpulkan bahwa hasil dari implementasi perbaikan yang dilakukan untuk
memperbaiki kualitas produksi kain dapat dikatkan cukup berhasil dimana
terdapat penurunan persentase cacat yang terjadi dan adanya perubahan urutan
jenis cacat yang mendominasi.
Selain itu juga terjadi penghematan
biaya kualitas.
PT.SAMITEX di Sewon, Bantul, Yogyakarta ternyata
banyak menghasilkan limbah cair, yang apabila tidak dilakukan pengolahan
terlebih dahulu, dapat menyebabkan pencemaran air, karena tingginya kandungan
BOD, COD, SS, senyawa organik dan pH serta menimbulkan bau yang tidak enak.
Penelitian ini merupakan perpaduan pengolahan limbah cair secara kimia dan
biologi. Penambahan nitia dimaksudkan untuk mengetahui konsentrasi yang paling
efektif dalam memperbaiki limbah cair tekstil. Sedangkan perlakuan secara
biologi dengan memakai aerobik biofilter bertujuan untuk mengetahui kemampuan
mikrobia penyusun lumpur aktif dalam menguraikan senyawa organik yang terdapat
di dalam limbah cair tekstil.
Data yang diperoleh dari hasil
penelitian dikumpulkan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis dengan analisis
Varian dalam Rancangan Acak Lengkap (CRD) dengan tingkat kepercayaan 95% dan
uji LSD untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata. Hasil penelitian
dengan koagulan nitia yang paling efektif adalah 1 gr/l, yaitu dapat menurunkan
BOD dari 510 mg/l berubah menjadi 127 mg/l, COD dari 4885,5 mg/l menjadi 500,4
mg/l atau 87,7 %, SS dari 437,7 mg/l menjadi 50,18 mg/l atau 88,5%, senyawa
organik dari 602,8 mg/l menjadi 103,4 mg/l atau 82,8 % dan pH dari 8,6 menjadi
6,6. Sedangkan perlakuan dengan memakai aerobik biofilter pada jam ke 48
besarnya penurunan BOD adalah 20,8 mg/l atau 83,5% , COD 70,6 mg/l atau 85,8%,
SS 15,7 mg/l atau 69,0%, senyawa organik 30,6 mg/I atau 74,7%.
Pengolahan limbah cair tekstil
secara kimia dan biologi dengan memakai aerobik biofilter ternyata mampu
memperbaiki kualitas limbah cair, sehingga dihasilkan air limbah yang jernih
dan dapat menurunkan senyawa organik, BOD, COD dan SS sehingga tidak
menyebabkan pencemaran air
Ø Laboratorium
Geospasial Pesisir Parangtritis.
·
Penayangan film
documenter mengenai museum geospasial dan ulasan mengenai ekosistem gumuk pasir
di pesisir pantai Parangtritis dan Depok.
·
Keliling museum dengan
mempelajari peraga museum berupa alat optic, kumpulan koleksi pasir pantai, melihat
daerah pesisir pantai dengan menara puncak dan teropong, serta maket bangunan
museum geospasial.
·
Penjelasan :
Laboratorium
Geospasial Pesisir dibangun tahun 2006 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG),
bekerjasama dengan Fakultas Geografi UGM dan Pemda Bantul. Tugas utamanya
adalah melakukan riset yang berhubungan dengan segala sesuatu tentang
kepesisiran. Diantaranya tentang gumuk pasir yang membentang luas di pesisir
pantai desa Parangtritis dan merupakan satu fonomena alam yang unik, peta
potensi ikan bagi nelayan dan pembuatan basis data spasial.
Laboratorium yang terletak diatas lahan pasir seluas 2 ha di dusun Depok desa
Parangtritis ini, terdiiri dari 6 unit bangunan utama. 1 unit bangunan untuk
kantor, 1 unit yang berbentuk piramid untuk ruang pertemuan yang juga dapat
digunakan untuk kegiatan penyuluhan, seminar dan diskusi, 1 unit bangunan
museum tentang segala jenis pasir pantai dan bebatuan serta karang laut, 1 unit
bangunan yang menghubungkan bangunan piramid dengan museum yang dikenal dengan lorong pengetahuan, 1 unit kantin dan 1
unit mess.
Tiga bangunan utama yang ada di sana, mencoba menggambarkan proses terjadinya
gumuk pasir itu sendiri. Bangunan berbentuk piramid menggambarkan gunung merapi
yang sering erupsi dan menghasilkan pasir. Pasir dari gunung merapi tersebut
mengalir ke laut melalui kali Opak, yang digambarkan dengan bangunan lorong
pengetahuan. Sedangkan museum pasir, bebatuan dan karang laut, menggambarkan
gumuk pasir yang ada di Parangtritis. Pasir yang terbawa ke laut dihempas
kembali ke tepian oleh gelombang laut dan setelah kering tertiup oleh angin
tenggara yang cukup kuat sehingga terbentuklah gumuk pasir itu.
Museum ini bisa anda
jadikan tujuan wisata alternative setelah berkunjung ke pantai parangtritis, di
museum ini anda akan mendapatkan pengetahuan lebih melalui koleksi- koleksinya
yang menakjubkan.
Sebagai
tempat rekreasi museum gumuk pasir juga berfungsi sebagai laboratorium yang
beguna untuk aktifitas ilmiah dengan dilengkapi dengan instrument ,
pustaka tentang geospasial dan ilmu kebumian. Selain itu anda bisa
menemukakn berbagai macam benda koleksi yang menarik untuk diteliti dan
dipelajari, benda mulai dari binatang laut, karang, bebatuan mineral, foto,
maket, hebarium, jenis paeis, laquer feel dan CD tipologi pantai di Indonesia.
Museum
yang diresmikan pada tanggal 1 Spetember 2000 ini memang sangat istimewa, mulai
dari benda – benda koleksi dan fasilitasnya tentunya keistimewaan yang lainnya
adalah letaknya yang berada dekat dengan pantai parangtritis dan gumuk pasir
sendiri, selain bisa meneliti alam lewat museum anda juga bisa mendekatkan alam
secara langsung, dengan menikmati pantai parangtritis dan gumuk pasir, tentunya
ini sangat menyenangkan bagi anda dan keluarga, berekreasi sambil belajar.
Selain museum gumuk pasir anda bisa datang kemuseum – museum lain yang
ada di jogja yang bisa memberikan anda pelajaran dan bisa anda teliti benda-
benda koleksi yang ada didalamnya, seperti museum geoteknologi, Museum gunung merapi dan museum biologi UGM yang menyenangkan untuk
dikunjungi.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
·
Dengan adanya pembuatan laporan
ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan
tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan laporan merupakan pelatihan bagi kami
semua. Serta dalam pembuatan laporan ini membuat kami lebih terampil dan
bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang telah kami terima.
·
Dan dari beberapa objek yang
telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai
potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada
masa yang akan mendatang, khususnya di bidang lingkungan, pendidikan, dan
industri.
·
Masing-masing objek yang kami
kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai
manfaat dan daya guna yang lebih luas.
Saran :
Benda – benda di museum hendaknya ditingkatkan perawatannya supaya
wisatawan bisa tetap menikmati keaslian benda – benda tersebut. Untuk itu,
diharapkan dapat meningkatkan Objek wisata tersebut.
Pemerintah hendaknya lebih
meningkatkan mutu dan keamanan dari objek wisata
Masalah waktu. Mungkin, masalah ini sudah tidak asing lagi
dalam setiap pelaksanaan studi tour. Apa yang menyebabkan
terjadinya masalah waktu ?. Mungkin, kurang terjadinya kordinasi dan
kurang disiplinya semua pihak dalam menyusun jadwal
pemberangkatan ataupun jadwal pemberhentian.
Demikian Kritik dan saran yang dapat kami sampaikan. Semoga saran dan
kritik kami dapat memberikan manfaat untuk semua pihak